Belitung Timur, Kabared.com – Dendang, Pabrik es milik pemerintah daerah kabupaten belitung timur yang di naungi oleh Dinas Perikanan, sejak awal berdirinya. Proyek itu tidak pernah berfungsi sebagaimana layaknya menghasilkan cetakakan es yang dapat memenuhi kebutuhan kelompok nelayan di kecamatan dendang,Rabu (21/08/2024)
Seorang warga desa dendang TM, saat ditemui Tim investigasi Media ini Mengungkapkan, Proyek Pabrik es itu sejak selesainya di bangun yang bertujuan untuk memenuhi akan kebutuhan es bagi kelompok nelayan desa dendang itu tak pernah mencetak, memproduksi balokan es ungkapnya
Dia mengatakankan ada beberapa masalah yang mesti di perbaiki diantaranya Pengadaan Daya listrik yang kurang tidak sesuai dengan kapasitas mesin pendingin, dan itu harus menunggu lama di perbaiki waktu itu ujarnya
“sambungnya ada juga terkendala dengan sumber air baku dari sumur bor yang tidak memadai airnya,sewaktu hendak menjalankan pabrik dan sumur bor itu hingga saat ini tak berfungsi sama sekali, selayaknya dan mesin pompa airnya pun sudah hilang ujarnya.”
Dari pantauan Tim investigasi media ini, Bangunan gedung pabrik es yang berdiri di atas lahan seluas 50 meter persegi dan dikelilingi pagar terlihat menjadi bangunan yang mubazir tanpa bermamfaat, terlihat di depan gedung tumpukan puluhan cetakan es balok telah menjadi besi ronsokan, dan mesin pembeku es yang diduga mungkin tak dapat dijalankan karena lama tidak di operasikan di bengkalaikan bertahun tahun.
Saat di temui wartawan di ruang kerja Leo_ Ferdiansyah sekretaris Dinas Perikanan terkait Pertanyaan wartawan, pabrik es yang terkesan terlatarkan tidak produktif, untuk memenuhi kebutuhan es nelayan dan juga sebagai sarana aset yang akan memberikan nilai tambah pendapatan asli daerah itu kabupaten beltim, Rabu (14/08/24).
mengatakan :
“Terkait hal itu untuk menjalankannya karena sudah lama tak di jalankan Perlu di perbaiki kembali, ada beberapa item dalam keadaan rusak, alat yang ada di mesin pendingin dan cetakan es karena pernah dipakai, kemudian lama gak di pakai lagi jadi kan rusak, jadi nanti akan di anggarakan untuk bak cetakan dan alat yang ada di mesin pendingin tadi yang harus di ganti, di perbaiki “insyallah tahun depan kami dengan Bu Kadis juga sudah pernah kesana meninjau itu, insyallah tahun depan jalan dan beberape kelompok nelayanpun siap untuk mengelolah itu katanya pada wartawan saat di temuai di ruang kerjanya.
“Sementara Iqbal Kepala bidang PUDPP Dinas perikanan Beltim saat di temui wartawan diruang kerjanya menjelaskan hal ini _
Mengapa pabrik es itu, tidak berfungsi dan tidak pernah ada produksi es sama sekali terkesan menjadi bangunan yang mubazir tanpa manfaat.|| Pertanyaan wartawan_
Saat di konfirmasi Iqbal selaku kepala bidang tekhnis PUDPP, Menyangkal pabrik es tersebut tidak berfungsi dia mengatakan bahwa pabrik es tersebut berfungsi, dan kenapa tidak ada aktifitas, karena pabrik es itu untuk di sewakan, belum mendapatkan orang yang akan menjalankannya, lanjutnya awalnya di bangun pabrik es itu sesuai dengan permintaan masyarakat setempat karena sulitnya untuk mendapatkan es untuk melaut, mereka harus ke tanjung pandan untuk mendapatkan es jadi Dinas perekanan melalui Musrembang di bangun lah pabrik es itu katanya.
Lanjutnya pada saat itu ada kelompok nelayan yang bersediah untuk menjalankan pabrik itu, namun saat hendak menjalankan mereka tidak sanggup dengan alasan terkait biaya operasional besar, dengan alasan pula ketika musim melaut permintaan es banyak, namun ketika tidak melaut permintaan berkurang lanjutnya siapa yang akan menanggung biaya operasionalnya jelasnya jadi hitungan selama setahun mereka tidak mendapatkan keuntungan apa sedangkan keadaannya sekarang itu bangunan pabrik telah terbangun jelasnya.
Mirisnya penjelasan itu menjadi bertolak belakang, saat tim investigasi media ini berusaha menemui sumber yang pada awalnya hendak menjalankan baru uji coba pabrik es itu dulunya beberapa tahun lalu, HR” yang pertama kali hendak menjalankannya mengungkapkan ketidak puasannya dengan kondisi pabrik es itu.
“Saat menjalankan pabrik es dalam masa uji coba itu HR,..mengakui banyak terkendala dilapangan, mesin pembeku es baru saja jalan sudah mengalami kerusakan sehingga tidak mendapatkan hasil yang maksimal tidak pernah mendapatkan es beku untuk dapat di jual untuk kebutuhan nelayan paparnya .
Dia mengatakan terkesan abal abal pengadaan peralatan, “untuk proses pembekuan esnya bak air pendingin penampung garam bocor, daya listrik tidak sesuai, dan sumber air dari sumur bor yang tidak memadai ungkapnya. pada senin (19/08/24).
Menyikapi dari pengakuan beberapa sumber, tim investigasi media ini mendesak instansi terkait untuk segera melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan pengadaan barang tidak sesuai spesifikasi di pabrik es itu. Diduga, pengadaan barang yang tidak memenuhi standar tersebut dapat merugikan anggaran negara, sehingga proyek ini berpotensi terkesan mubazir tak bermamfaat dan hanya membuang anggaran yang besar. Diharapkan, ke depan, ada perbaikan yang lebih baik agar proyek ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat nelayan. (red*)
(Iws)